Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Suwar-suwir", Penganan Khas Jember

Kompas.com - 21/11/2011, 15:03 WIB

KOMPAS.com Suwar-suwir itu makanan apa? Pasti pertanyaan itu yang ditanyakan orang awam yang belum pernah makan penganan khas Jember, Jawa Timur. Suwar-suwir biasanya menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Jember.

Oleh-oleh ini dibuat dari bahan tape, gula, dan tepung, kemudian dijemur matahari supaya kering dan tahan lama. Adonannya seperti dodol, tetapi dengan struktur lebih padat. Hanya, saat digigit begitu lembut dan lumer di lidah.

Rasanya legit, manis, bercampur kecut. Selintas seperti sedang mencicipi tape. Manisnya pun tak terlalu menggigit. Bentuknya kotak-kotak kecil memanjang menyerupai kotak balok mini. Warna pun beraneka, mulai dari hijau, coklat, putih, hingga merah.

Makanan ini memang hanya untuk camilan. Cocok untuk minum teh sambil santai menonton televisi atau mengobrol bersama teman. Makanannya tidak mengenyangkan karena besarnya hanya seukuran jempol orang dewasa.

Rasanya juga bervariasi. Ada rasa buah seperti sirsak dan stroberi. Lalu ada rasa pandan, cokelat, dan vanili. Pada awalnya rasa suwar-suwir hanya rasa cokelat dan vanili. Sejak sekitar tahun 2000, rasanya mulai bermacam-macam buah dan berwarna-warni.

Konon, makanan oleh-oleh ini sudah ada sejak zaman Belanda. Meski ukurannya kecil dan manis, suwar-suwir sebagai ikon oleh-oleh Jember ini masih tetap bertahan lama sampai sekarang.

Harganya Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram. Setiap rasa mempunyai harga yang berbeda-beda. Rasa orisinal hanya Rp 15.000 per kilogram. Rasa buah Rp 20.000 per kilogram.

Penjual oleh-oleh di Kota Jember terpusat di Jalan Raya Gajahmada. Ada beberapa pilihan toko, antara lain Toko Sumber Madu dan Toko Slamet. Toko yang paling ramai pengunjungnya dan lengkap jenisnya adalah Toko Primadona di dekat Pasar Tanjung, Jember.

Kota Jember dinamakan juga kota tape karena semua makanan oleh-olehnya dari bahan tape singkong. Oleh-oleh lain Kota Jember adalah prol tape yaitu sejenis cake rasa tape, ada pula tape orisinal yang ditaruh di kemasan besek, dodol tape, dan tape ketan. (Asita DK Suryanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com